Tuesday, March 29, 2011

Iklan Dan Kekerasan Simbolik

Sesuai dengan namanya, kekerasan simbolik jelas bukan kekerasan fisik. Simbol adalah mekanisme representasi, dapat berwujud tekstual, visual, warna atau bunyi. Fenomena simbolik merupakan gejala yang khas manusiawi. Hanya manusia yang mampu menciptakan dan memaknai simbol karena kemampuan akal budinya. Karena itu memahami simbol merupakan kerja akal-budi.


Kekerasan simbolik adalah mekanisme komunikasi yang ditandai dengan relasi kekuasaan yang timpang dan hegemonik di mana pihak yang satu memandang diri lebih superior entah dari segi moral, ras, etnis, agama ataupun jenis kelamin dan usia. Tiap tindak kekerasan pada dasarnya mengandaikan hubungan dan atau komunikasi yang sewenang-wenang di antara dua pihak. Dalam hal kekerasan simbolik hubungan tersebut berkaitan dengan pencitraan pihak lain yang bias, monopoli makna, dan pemaksaan makna entah secara tekstual, visual, warna.


Dengan tidak kita sadari iklan dapat membentuk pola pikir masyarakat. Sehingga semua masyarakat memiliki pandangan yang sama tentang suatu persepsi. Oleh karena itu iklan harus diciptakan dengan pesan dan maksud yang baik, sehingga masyarakat memiliki pola pikir yang baik juga.

No comments:

Post a Comment