Sunday, June 12, 2011

Persaingan Industry Media

Pertemuan kali ini membahas mengenai fotografi periklanan terkait dengan prospek dan persaingan industri media oleh Bapak Didit Anindita. Pertemuan kali ini menumbuhkan rasa keingintahuan saya mengenai fotografi pada umumnya apakah sama dengan fotografi periklanan termasuk menjadi fotografernya?



Langsung terjawab saat Bapak Didit Anindita mulai presentasinya bahwa fotografi periklanan merupakan bagian dari aktivitas promosi pemasaran. Fotografi periklanan terkait dengan berbagai ranah atau aktivitas yang memerlukan promosi atau tujuan publikasi. Diantaranya adalah makanan, arsitektur, fashion, still life (product), anak-anak, olahraga, dan lainnya. Fotografi periklanan harus memiliki kekuatan atraktif yang mengandung komposisi warna yang menarik (expressive power of photography) dan semua unsur ini harus mampu berbicara/bercerita untuk mewakili produk yang dipublikasikan.


Yang perlu dimiliki seseorang untuk menjadi fotografer periklanan adalah pandai bersosialisasi dan mampu menangkap keinginan dan konsep klien untuk diterjemahkan ke dalam foto. Untuk menjadi fotografer periklanan ternyata dibutuhkan pengalaman yang sudah panjang dan biasanya bidang ini digeluti oleh para fotografer senior. Alasannya adalah berkaitan dengan pertanyaan yang muncul pada awal pertemuan ini.

Bahwa untuk menjadi fotografer periklanan dibutuhkan kematangan kepribadian dan harus melewati berbagai tahapan yang panjang dalam dunia fotografer. Karena yang menjadi perbedaan dengan fotografi biasa, fotografi periklanan harus sesuai dengan keinginan klien, meskipun tidak menggunakan kreatifitas dan konsep yang ditawarkan oleh sang fotografer. Sehingga sangat dibutuhkan kesabaran, mengahargai ide dan pendapat orang lain, harus mampu menerjemahkan keinginan klien dan dedikasi tinggi sang fotografer pada klien. Oleh sebab itulah mengapa fotografer periklanan haruslah orang-orang yang sudah memiliki banyak pengalaman dan kematangan dalam mengontrol emosi.

Hal lainnya adalah kualitas foto (komposisi dan pencahayaan) dalam foto periklanan menjadi perhatian, selain moment dan makna dari foto yang atraktif dan persuasif karena berkaitan dengan promosi atau publikasi produk. Berbeda dengan foto dalam jurnalistik yang harus memiliki nilai/unsur berita (5W+1H) dan tak harus memiliki kualitas foto yang baik. Dan dalam fotografi biasa yang ternyata membutuhkan kreatifitas dan kualitas yang baik. Tentu saja sekali lagi perlu diingat bahwa fotografi iklan terkadang sang fotografer harus merelakan idenya ditolak sang klien.

jadi, dalam prospek dan persaingan industri media dalam bidang fotografi periklanan harus memiliki sumber daya fotografer yang pandai menyiasati keadaan (tetap kreatif tanpa mengeliminir ide klien dan sesuai dengan keinginan klien), mampu menerjemahkan keinginan klien ke dalam foto iklan yang baik, memahami latar belakang, karakteristik, sejarah, dan kebiasaan tiap lokasi pemotretan dan produk yang dipotret, memiliki jam terbang/pengalaman yang banyak dalam dunia fotografi, menghargai pendapat/ide orang lain, dan yang paling utama harus memiliki kematangan karakter emosi dan sudah melewati berbagai tempaan dan pelatihan berbagai hal dalam hidup (berjiwa besar bila idenya ditolak klien).


Media Sosial Dan Revolusi Politik

MEDIA SOSIAL DAN REVOLUSI POLITIK

Facebook di dalam revolusi Mesir



Seorang pemuda Mesir bernama Khaled Sahid , 28 tahun yakni seorang facebooker yang biasa mencurahkan segala unek – unek dalam pemerintahan di negara mesir, di ambil paksa oleh aparat karena dituduh membongkar borok rezim Mubarak di jejaring sosial. Dan naas akhirnya Khaled Sahid ini pun tewas . Dan berita kematian Khaled Said menyebar di Mesir dan menjadi suatu berita global.  Karena kematian Kaled Said inilah akhirnya para pemuda- pemuda Mesir tidak kuat lagi menahan amarah dalam pemerintahan Mesir yang dianggap tidak adil dan terlalu semena- mena dalam menjalankan pemerintahannya, Tetapi dampaknya para pemuda Mesir akhirnya mendirikan akun facebook Khaled Said untuk membakar semangat rakyat mesir untuk bersatu membuka fakta tentang kebobrokan pemerintahan mesir . Isi - isi dari akun facebook tersebut pun akhirnya lebih memaparkan tentang revolusi Mesir dan kritikan - kritikan terhadap pemerintahan, juga ada berita - berita terkait dengan pemerintahan Mesir. Sangat tidak terduga memang ternyata kekuatan dari jejaring sosial dapat mempersatukan kesatuan suatu wilayah seperti apa yang terjadi di Mesir, Khaled Said menjadi ikon perjuangan rakyat Mesir dalam menggulingkan pemerintahan Mesir.

Apa yang dilakukan olh Khaled Said sama dengan apa yang dipaparkan oleh Mc Luhan tentang determinisme teknologi bahwa
 "Jenis media yang populer di suatu masyarakat berdampak besar terhadap individu maupun struktur sosial pada masa itu "
Maka itu ketika jejaring sosial menjadi media yang populer yang memang digunakan oleh Khaled Said dalam menyampaikan keluh kesahnya tentang pemerintahan Mesir, sehingga membuat Khaled Said yang adalah seorang pemuda biasa menjadi seorang sosok yang berbahaya bagi pemerintahan yang dimana akhirnya meneyebabkan dirinya tewas di tangan aparat. Dan media jejaring sosial ini pun akhirnya membuat perubahan besar terhadap Mesir dan akhirnya pun mengubah tatanan pemerintahan Mesir, dimana pemuda- pemuda Mesir ini dalam menyampaikan orasinya disampaikan di dalam dunia cyber yang mengubah masyarakat Mesir menjadi masyarakat cyber.

Wednesday, June 8, 2011

Membangun Karakter

Disiplin diri merupakan hal penting dalam setiap upaya membangun dan membentuk karakter seseorang. Sebab karakter mengandung pengertian: 
(1) Suatu kualitas positif yang dimiliki seseorang, sehingga membuatnya menarik dan atraktif; 
(2) Reputasi seseorang; dan 
(3) Seseorang yang unusual atau memiliki kepribadian yang eksentrik.


karakter harus menjadi fondasi bagi kecerdasan dan pengetahuan . Sebab kecerdasan dan pengetahuan  itu sendiri memang dapat diperjualbelikan.
Masalahnya, bila orang-orang yang dikenal cerdas dan berpengetahuan tidak menunjukkan karakter, maka tak diragukan lagi bahwa dunia akan menjadi lebih dan semakin buruk. Dengan kata lain ungkapan knowledge is power akan menjadi lebih sempurna


Demikianlah makna penting sebuah karakter dan proses pembentukkannya yang tidak pernah mudah melahirkan manusia-manusia yang tidak bisa dibeli. Ke arah yang demikian itulah pendidikan dan pembelajaran  termasuk pengajaran di institusi formal dan pelatihan di institusi nonformal--seharusnya bermuara, yakni membangun manusia-manusia berkarakter , manusia-manusia yang memperjuangkan agar dirinya dan orang-orang yang dapat dipengaruhinya agar menjadi lebih manusiawi, menjadi manusia yang utuh atau memiliki integritas.